Madu Kaliandra dihasilkan oleh lebah Apis mellivera yang digembalakan di sekitar tumbuhan Kaliandra. Kaliandra (Calliandra calothyrsus) merupakan tanaman semak yang biasa ditemui di daerah sekitar hutan maupun lereng-lereng bukit. Kaliandra banyak dimanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak karena kandungan protein kasarnya yang mencapai sekitar 20%, serta kegunaan yang lainnya dari kaliandra yaitu sebagai tanaman penghijauan, mencegah erosi, menyuburkan tanah, dan tentunya sangat baik digunakan sebagai lahan peternakan lebah madu.
Salah satu keuntungan lain yang menarik dari Kaliandra untuk produksi madu adalah dapat meningkatkan penyerbukan tanaman kopi. Di lembah Pintulung, petani umumnya hanya dapat memanen kopinya setahun sekali. Namun dengan berkembangnya kebun Kaliandra dan menghasilkan peningkatan populasi lebah, sekarang petani dapat memanen kopi dua sampai tiga kali setahun (Sila, 1996).
Calliandra calothyrsus merupakan jenis yang unik dalam marganya karena penggunaannya yang luas secara internasional sebagai pohon serbaguna untuk wanatani. Jenis ini secara alami terdapat di Meksiko dan Amerika Tengah, dari negara bagian Colima, Meksiko, turun ke pesisir utara Panama bagian tengah. Pada tahun 1936 benih tanaman ini dikirimkan dari Guatemala selatan ke Jawa. Sampai tahun 1974, berbagai percobaan di tingkat desa telah dilakukan untuk menilai kesesuaiannya untuk penghijauan lahan-lahan yang tererosi di sekitar desa. C. calothyrsus terbukti sesuai untuk berbagai kegunaan sistem wanatani dan dipromosikan oleh instansi kehutanan di Indonesia untuk penyebaran pertanaman. Dari Jawa jenis ini kemudian diperkenalkan ke berbagai pulau lainnya di Indonesia. Kepopuleran jenis ini lalu membangkitkan minat di tempat lain dan benihnya dikirimkan ke negara-negara lain di Afrika, Asia dan bahkan kembali ke Amerika Tengah. Sekarang jenis ini diyakini telah tersebar di seluruh kawasan tropis. (Terjemah. Kartikasari SN. Produksi dan Pemanfaatan Kaliandra.2001)
Keunikan jenis C. calothyrsus yang kemudian sangat digemari lebah madu, menghasilkan madu dengan warna dan rasa yang unik pula. Eksotik karena warnanya sangat berbeda dari madu ternak jenis lainnya. Jika pada umumnya madu ternak menghasilkan warna coklat kekuningan dan jernih, maka madu kaliandra ini memiliki warna kuning cerah dan keruh, serta memiliki aroma dan rasa khas yang hanya dapat kita rasakan dengan menikmatinya secara langsung. Jika kita mencium aroma madu kaliandra, maka akan terbayang kelezatan dari madu ini.
Keunikan madu kaliandra juga ditunjukkan dengan sifat kimiawinya. Jumlah kandungan glukosa dalam madu ini lebih tinggi dibandingkan dengan fruktosa. Pada umumnya kandungan utama madu adalah fruktosa. Sehingga madu kaliandra ini mudah mengkristal. (Suranto, Adji. 2004).
Jika kita amati, madu kaliandra yang telah disimpan beberapa saat akan muncul lapisan berwarna kuning cerah keruh kecoklatan yang menyerupai serat-serat partikel atau seperti kabut yang biasanya terdapat di dalam madu dan kemudian akan mengendap di bagian bawah atau bagian tengah. Partikel-partikel atau kabut ini merupakan sifat yang alami dan lumrah terjadi pada madu kaliandra yang merupakan residu dari nektar bunga kaliandra. Bukan merupakan akibat pemalsuan.
Diambil dari buku Lebah Madu yang disusun oleh Pusat Perlebahan APIARI Pramuka, Madu kaliandra dipercaya dapat membantu meningkatkan hormon reproduksi dan hormon pertumbuhan, sehingga sangat bagus dikonsumsi oleh semua usia terutama anak-anak dan bagi pasutri yang sedang mendambakan hadirnya buah hati. Madu ini jika dikonsumsi sesaat sebelum tidur akan membantu kualitas tidur menjadi lebih nyenyak.
Madu kaliandra yang dihasilkan oleh lebah madu yang diternakkan di kebun kaliandra biasanya sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama suhu udara. Suhu udara yang sejuk lebih dapat memaksimalkan pertumbuhan bunga kaliandra sehingga semakin banyak pula nektar yang tersedia. Dengan demikian lebah akan sangat menyukainya dan mampu menghasilkan madu yang melimpah. (Solikin. Peternak Lebah. 2018)
“Kaliandra banyak ditanam di lereng-lereng gunung di Jawa, seperti daerah perbukitan G. Wilis, Bondowoso, lereng G. Sumbing dan daerah Grabag Magelang. Daerah- daerah tersebut merupakan kebun penghasil madu kaliandra yang sangat potensial” tutur bapak Solikin.
Beliau juga menambahkan bahwa sebenarnya tanaman kaliandra mampu berbunga sepanjang tahun, namun panen madu atau tidaknya sangat dipengaruhi oleh cuaca. Jika curah hujan sangat tinggi atau kecepatan angin yang kencang, maka ini akan menurunkan hasil madunya
Calliandra calothyrsus dapat berbunga sepanjang tahun, namun jenis ini biasanya mengalami masa puncak berbunga tiga bulan sebelum awal musim kemarau. Kuncup bunga berada dalam tandan bunga dan mekar dari pangkal ke arah ujungnya. Masing-masing bunga biasanya mekar sekitar pukul 16.00, dan tetap mekar hanya selama semalam saja, dan esok harinya akan layu. Setiap tandan bunga dapat berbunga antara 90-120 hari. C. calothyrsus bersifat andromonecious, yaitu menghasilkan bunga jantan, bunga betina, atau berkelamin ganda. Bunga jantan tidak memiliki bagian yang dimiliki oleh bunga betina (ovari, stile atau tangkai putik, dan stigma atau kepala putik) dan tidak pernah menghasilkan buah. Setelah bunga dibuahi, buah yang matang dan biji akan berkembang selama sekitar 90 hari.
Tanaman ini selalu menghasilkan bunga yang lebih banyak daripada buahnya: nisbah antara buah dan bunga 1:20 umum terjadi.(Stewart,J dkk. 2001).
Madu Kaliandra Al Mubarak terjamin kualitas dan higinitasnya. Aman dikonsumsi karena terbukti bebas dari residu kloramphenikol, bebas dari cemaran logam berat, tidak terdeteksi sukrosa, serta sangat berkualitas karena kadar enzim diastase dan kadar air yang memenuhi SNI Madu (Result of Analysis. SIG.LHP.XI.2017.072536).
tinjauan pustaka :
mohon untuk mencantumkan sumber jika ingin share
Madu Randu merupakan madu yang dihasilkan oleh lebah ternak Apis mellivera yang diternakkan di kebun yang sebagian besar ditumbuhi pohon randu. Pohon Randu (Kapuk) merupakan pohon tropis yang banyak ditanam di Asia yang memiliki ketinggian 8-30m. Di Indonesia,... Selengkapnya
Tak semua makanan dapat disimpan dalam kulkas, salah satunya adalah madu. Dan inilah kesalahan yang sering kita lakukan, dengan alasan agar terhindar dari gangguan semut. Lantas pada suhu berapa yang ideal untuk penyimpanan madu? Madu akan sangat stabil pada penyimpanan... Selengkapnya
Madu Rambutan merupakan madu yang dihasilkan oleh lebah ternak Apis mellivera yang diternakkan di kebun yang sebagian besar ditumbuhi pohon rambutan. Lebah menghisap nektar bunga pohon rambutan, kemudian diolah di dalam kelenjar lebah pekerja dengan diberikan enzim yang terkandung di... Selengkapnya
Komentar dinonaktifkan: MADU KALIANDRA, MADU EKSOTIK DENGAN SIFAT YANG UNIK
Maaf, form komentar dinonaktifkan untuk produk/artikel ini